Sabtu, 16 Juni 2012

PRESENSI SEBAGAI SALAH SATU KOMPONEN PENYUSUN TATA TERTIB MAN YOGYAKARTA 1


Tidak ada satupun aspek kehidupan yang bisa luput dari adanya tata tertib, karena tata tertib memiliki peran yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Seperti dalam sekolah-sekolah, tata tertib sangat dibutuhkan untuk menciptakan adanya kedisiplinan dan keteraturan dalam sekolah. Dalam kehidupan persekolahan, keteraturan ini dapat berupa penggunaan dan pemeliharaan sarana prasarana sekolah, penggunaan waktu belajar mengajar, pergaulan dalam lingkungan sekolah, pengelolaan administrasi, serta mengatur hubungan dengan masyarakat lingkungannya.


MAN Yogyakarta 1 memiliki tata tertib yang berfungsi untuk menciptakan adanya suatu kedisiplinan dalam sekolah, sehingga tata tertib juga menjadi pedoman bagi sekolah untuk menciptakan suasana dan  keadaan yang tertib, aman dan teratur sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bersifat negatif. Selain itu tata tertib juga berfungsi untuk mengatur tingkah laku dan sikap yang dimiliki peserta didik. Dalam tata tertib sekolah ini berisi hal-hal yang diwajibkan untuk siswa, hal-hal yang dianjurkan, hal-hal yang tidak boleh dilakukan, serta hukuman bagi siswa yang melanggar. Fungsi tata tertib yang meliputi berbagai macam hal inilah yang kemudian membuat tata tertib memiliki peran yang penting dalam dunia persekolahan.

Salah satu komponen yang menyusun tata tertib MAN Yogyakarta 1 adalah presensi atau daftar kehadiran siswa. Presensi di sini adalah suatu kegiatan mencatat kehadiran setiap siswa di sekolah. Tujuan adanya presensi secara umum adalah untuk mengetahui kehadiran dan ketidak hadiran peserta didik, perizinan untuk tidak masuk sekolah atau meninggalkan pelajaran, serta menertibkan siswa dan siswi agar selalu hadir di sekolah tepat waktu dan memastikan apakah siswa atau siswi mengikuti kegiatan belajar mengajar secara efektif. Sehingga presensi memiliki peran yang sangat penting dalam ketertiban sekolah ini. Di MAN Yogyakarta 1 terdapat presensi utama yang dilaksanakan ketika siswa dan siswi hadir di sekolah, sebelum bel masuk dibunyikan. Untuk memudahkan, maka sekolah ini menggunakan sistem presensi digital dengan kartu pelajar.

Selain terkesan lebih modern, ada juga beberapa keuntungan lainnya yaitu lebih praktis, lebih cepat, dan lebih jelas. Tidak perlu seorang guru atau petugas untuk mengawasi kegiatan presensi ini, karena bagi yang tidak absen atau memang tidak hadir maka secara otomatis akan tercatat. Siswa dan siswi tidak perlu mengantri terlalu lama karena untuk absen tidak membutuhkan waktu yang lama, cukup meletakkan kartu pelajar di atas sinar merah sampai mesin berbunyi. Kesalahan dan kekeliriuan yang dapat terjadi juga sangat kecil kemungkinannya.

Di samping itu, ada juga kekurangan dalam pemakaian sistem presensi digital ini. Diantaranya jika sekolah sedang dalam keadaan mati listrik maka sistem presensi digital juga tidak dapat dijalankan. Sehingga presensi utama akan sulit untuk dilakukan. Untuk menghindari itu terjadi, maka sekolah harus lebih memperhatikan penggunaan listriknya agar stabil dan tidak menimbulkan mati listrik.

Bagi siswa atau siswi yang kehilangan atau kartu pelajarnya rusak, maka dapat melapor ke guru bagian ketertiban untuk membuat atau mengganti kartu pelajar dengan yang baru. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi siswa dan siswi untuk tidak melaksanakan presensi digital. Untuk lebih menegaskan presensi digital ini, sekolah memberi kebijakan untuk alasan kartu pelajar yang tertinggal hanya boleh diberikan sebanyak dua kali, yang ketiga dan seterusnya  akan tercatat alfa atau tidak hadir. Dan apabila seorang siswa atau siswi tercatat alfa, maka poin yang diberikan kepada anak tersebut adalah sepuluh. Sedangkan ketidak hadiran tepat waktu akan diberi poin empat.

Kemudahan dan sanksi yang diberikan dalam presensi digital ini bertujuan agar kita sebagai siswa dan siswi MAN Yogyakarta 1 bisa tertib dan disiplin dalam melaksanakan peraturan-peraturan yang diberikan sekolah. Karena orang yang tertib dan disiplin adalah ciri-ciri orang sukses!

0 komentar:

Posting Komentar